Friday 4 July 2008

Suka&Duka, Euphoria Sepak Bola


Euro 2008 baru aja beres. Dan meninggalkan satu pemenang, yaitu ESPANA. Memang permainan yang disuguhkan La Furia Roja sangatlah cantik. Umpan-umpan pendek yang apik, dan permainan tim yang sangat kompak. Sangat pantas mereka menggenggam piala dengan kasta tertinggi di daratan Eropa. 44 tahun bukanlah waktu yang singkat, pasukan Spanyol menunggu selama itu untuk bisa menggenggam kembali trophy Euro untuk kedua kalinya.

Pada perhelatan puncak Euro 2008 yang berlangsung di Kota Wina, merupakan klimaks yang disuguhkan kedua finalis, El-matador dan Der Panser.Spanyol melangkah ke final dengan langkah yang meyakinkan dan begitu sempurna melahap semua kemenangan, tanpa kalah dan imbang. Di peremfat final kontra Italia dan semi final kontra Rusia. Berbanding terbalik dengan tim Jerman. Mereka puas menduduki peringkat kedua di klasemen Grup B. Dan karenanya mereka diragukan untuk bisa mengalahkan kesebelasan Portugal di perempat final. Tapi gol tunggal dari der capitan Ballack mampu membungkam prediksi orang. Mereka pun melangkah ke semi final untuk melumat tim kuda hitam Turki.

Yah begitulah sepak bola.. Ada menang dan ada juga kalah. Termasuk saya yang kecewa dengan hasil final. Suka duka menghiasi euphoria sepak bola. Di satu sisi ada kebahagiaan ketika berhasil mendapatkan kemenangan. Dan di sisi lain terdapat kekecewaan jikalau gagal memetik kemenangan. Maka untuk sebagian orang, sepak bola bukan hanya sebagai ajang olahraga. Tapi sarana hiburan untuk menghela nafas sejenak di tengah hiruk pikuk kehidupan. Kita bisa melihat orang yang terlilit utang untuk bisa tertawa dan melompat kegirangan ketika menonton sepak bola. Mereka seakan-akan lupa dengan himpitan yang ada. Sepak bola pun bisa dijadikan industri yang menjanjikan. Kita tengok saja empat besar klub di Liga Inggris sudah dirajai oleh berbagai miliuner dari berbagai belahan dunia. Dan lihatlah papan-papan sponsor yang berdiri tegak mengelilingi lapangan. Yah sepak bola sangat menguntungkan untuk berbagai pihak. Diantaranya kita sebagai pelajar yang mencintai sepak bola.

Tak hanya tim matador Spanyol yang menikamati kemenangan, tapi sepak bola secara keseluruhan. Bagaimana bisa pengaruh sepak bola yang menyatuka kalangan golongan dan etnies dalam suatu bangsa. Sepak bola adalah bahasa universal. Toh UEFA bisa mengalahkan rasisme lewat sepak bola. Mereka yang sedang berperang pun bisa duduk sejenak ketika menonton sepak bola. Ya itulah faktanya, ketika AFC 2007 kemarin sang juara negeri 1001 malam Irak yang sedang dilanda perang saudara bisa bersatu dulu lewat sepak bola. Entah dari suku mana saja, mereka bisa bersatu dahulu dibawah nama Irak. Maka tak perlu disangsikan lagi sepak bola adalah bahasa universal. Mungkin kita sebagai bangsa Indonesia yang sangat jarang sekali mendengar teriakan “Go Indonesia!! Go Indonesia yang diteriakkan dengan lantang oleh kalangan orang dan melihat Sang Merah Putih berkibar dimana-mana, dan itu bisa dirasakan ketika mendukung Timnas Indonesia berlaga. Semua supporter Indonesia entah Jackmania, Bobotoh, Bonek bisa bersatu dibawah sepak bola Indonesia.

Maka tak perlu disangsikan lagi, sepak bola merupakan bahasa universal di jagad raya. Maka tentu saja kita mendambakan, kapan Timnas Indonesia bisa berlaga diperhelatan Piala Dunia?!! We just wait and see, biarlah waktu yang akan menjawabnya. BRAVO SEPAK BOLA!!!!!!

3 comments:

  1. Elsa bahasanya etis jurnalistik banged...ckckck!!!
    Waktu bikin artikel pervisahan smanda kok gx ada photo penganten?Anak2 kelas laen ada yg protes cnah...
    hehe...
    Katanya pernah nulis d shoutbox...tapi M liat gx ada?

    ReplyDelete
  2. Sa...gx pasang ShoutBox?

    ReplyDelete
  3. wah ente juga penggamar bola yaw, tenang Lampard bakal di Chelsea 5 musim lagi broww

    ReplyDelete

C.U.A.P C.U.A.P